Pembauran Islam: Rekonstruksi identitas, negara, agama, dan umat dalam Kesultanan Utsmaniyah yang telah hilang

Buku “Tesiis al-Islam” mempelajari modernisasi sosial, budaya, politik, dan pembentukan etnis di Kekaisaran Utsmaniyah, serta peran Islam dan Sultan Abdul Hamid II (1876-1909) dalam penyesuaian dan perbedaan serta perbaikan ini.

Kekaisaran Utsmaniyah, seperti mayoritas dunia Islam, menghadapi kapitalisme dan ancaman penjajahan Eropa yang kejam pada abad ke-19. Runtuhnya negara Islam tradisional menghasilkan pembebasan masyarakat dari kekuasaan elite politik, membuka jalan bagi masyarakat untuk mencari cara yang didasarkan pada sumber daya intelektual dan rohani mereka sendiri; untuk memastikan keberlangsungan budaya dan agama mereka. Negara muncul sebagai sarana untuk mempertahankan budaya Islam dan identitas masyarakat, serta sebagai alat yang digunakan oleh elite sosial dan birokrasi untuk mempertahankan hegemoninya.

Proses “Utsmanisasi” ini berusaha merevisi semua identitas lama yang ada, yang terjaga dengan baik di bawah sistem lama, menjadi sesuatu yang baru yang dapat disebut sebagai “Pembaruan Islam” atau “Pembaruan Turki” atau “Pembaruan Arab” atau yang serupa, yang mencakup perubahan budaya dan politik serta perubahan identitas yang tidak ada bandingannya dalam sejarah Islam sebelumnya.