Disusun oleh |
---|
Dr. Ahmad Ibrahim Peneliti di bidang Dinamika Evolusi dan Lingkungan, penulis di berbagai jurnal Nature yang terkenal, penulis buku “Menerobos Pikiran”. |
Voice over |
Muhammad Ali – Muhammad Abu Al-Qasim |
Tinjauan Bahasa |
Muhammad Al-Amir Mukhtar – Hossam Ali Bari |
Terjemahan ke Bahasa Inggris |
Tahera Amer |
Montase |
Mahmoud Al-Arabi |
Produksi |
Arkan untuk Studi, Penelitian dan Penerbitan |
Dalam bukunya “The Blind Watchmaker”, atheis terkenal Richard Dawkins memuji Darwin dengan mengatakan: “Darwin telah membuat menjadi mungkin untuk menjadi seorang atheis yang benar-benar intelektual.” Ini karena teori evolusi Darwin menyediakan penjelasan materialistik alternatif terhadap keberadaan Pencipta yang bijaksana dan Mahakuasa yang menciptakan makhluk-makhluk indah ini. Jika kita menemukan sebuah jam di tengah gurun, kita akan segera mengetahui bahwa jam itu memiliki pembuat yang berpengetahuan dan berkehendak, dan bukan hasil dari proses alam yang acak atau tumpukan pasir dan batuan. Namun, para penganut Darwinisme telah berusaha keras untuk meyakinkan orang bahwa konsep intuitif dan logis yang dimiliki semua manusia secara naluriah itu salah, dan bahwa alam yang buta telah menciptakan jam, bahkan semua makhluk hidup termasuk manusia. Oleh karena itu, penting untuk memahami, mempelajari, dan menyebarkan bukti-bukti kritik terhadap teori evolusi.
Dalam seri “Dilema Terakhir Darwin”, kami akan membangun salah satu masalah terpenting yang menentang teori evolusi, yang baru-baru ini telah disempurnakan oleh penelitian ilmiah terbaru, agar pemirsa Arab dapat mengetahui perkembangan perdebatan global yang penting ini.
Episode seri ini akan menjelaskan secara sederhana masalah kerjasama, dan menjelajahi keindahan ciptaan Tuhan untuk menunjukkan apa yang dimaksud dengan kerjasama, yang tidak hanya terbatas pada beberapa contoh terkenal, tetapi juga meluas ke semua tingkatan dan mencakup semua bentuk kehidupan, bahkan mencapai kerjasama antara organisme yang sama sekali tidak terduga, seperti parasit dan predator, gen dan protein. Ini menunjukkan seberapa luas dan pentingnya kerjasama, yang merupakan dasar kehidupan, bukan persaingan seperti yang diyakini Darwin. Dengan demikian, terjadi benturan dan perpecahan antara teori evolusi yang sepenuhnya memihak pada persaingan dan egoisme, dan kenyataan yang sepenuhnya memihak pada kerjasama; yang berarti teori ini sama sekali tidak dapat menjelaskan realitas ini.
Kami akan menyajikan semua ini dalam urutan logis yang akan disempurnakan dalam episode terakhir dengan menyajikan bukti masalah kerjasama, yang merupakan pukulan mematikan bagi teori evolusi, tanpa perlu membahas fosil, leluhur bersama, kesamaan DNA, dan asal-usul manusia, dan lain-lain cabang yang biasa memicu banyak perdebatan saat membahas teori evolusi.
Episode program acara “Dilema Terakhir Darwin”
Tambahkan Komentar